Yakabhane- Senin 4 November 2013, Pemerintah Desa Kalimas Kecamatan Randudongkal menyelenggarakan Kirab Muharram sebagai pentuk peringatan Tahun Baru Hijriah 1435. Kegiatan ini juga dilakukan di berbagai daerah khususnya di Jawa Tengah, dengan rangkaian kegiatan yang beragam. Peringatan 1 Muharram di Desa Kalmias pada tahun ini dilakukan dengan kagiatan pawai taaruf TPQ se-Desa Kalimas, dan diikuti pula oleh lembaga pendidikan seperti SD, MI dan MTS yang ada di Desa Kalimas. Di samping lembaga pendidikan, ormas NU Ranting Kalimas, Fatayat NU dan Muslimat NU Ranting Kalimas juga turut meramaikan acara ini. Tidak ketinggalan, arak-arakan bedug dua Masjid yang ada di Kalimas juga turut mewarnai rangkaian proses acara ini.
Kegiatan pawai dilakukan dengan mengendari mobil pick up yang disi rombongan dari masing-masing perwakilan dengan rute mulai dari lapangan SMP Negeri 2 Randudongkal kemudian keliling menyusuri sepanjang jalan Desa Kalimas. Di lapangan SMP, peserta pawai dan masyarakat Kalimas disuguhi dengan aksi piawai dari grup Drumband dari perwakilan SDN 2 Kalimas, MI dan MTs. Dengan atribut bendera merah putih dan bendera NU yang dibawa masing-masing rombongan manjadikan suasana acara kian semarak dan penuh keriangan.
Menurut Ismail Dede Sumanto, salah seorang panitia acara dan juga Pembina Yayasan Kalimas Bhakti Negeri yang menaungi TPQ dan Majelis Taklim al-Ukhuwah Qoma mengungkapkan bahwa acara ini cukup penting untuk ditradisikan di Desa Kalimas. Pasalnya melalui acara ini, di samping sebagai momentum untuk memperingati dan menengok sejarah Peradab Islam, juga dapat menjadi media pencerahan bagi masyarakat akan keselerasan Islam dan Keindonesiaan, karena kebetulan tanggal 1 Muharram juga bertepatan dengan tanggal 1 Suro dalam kelander tahun Saka.
Semarak peringatan 1 Muharram juga tidak hanya dilakukan di Desa Kalimas, di beberapa desa dan kecamatan di kota lain juga dilakukan hal yang sama. Meskipun dengan beragam pola kegiatan yang berbeda, mulai dari arak-arakan, santunan yatim piatu, bazaar murah maupun penjamasan terhadap pusaka warisan leluhur. Meski dengan pola kegiatan beragam, namun secara substansi memiliki makna yang sama yakni semarak syiar Islam di bumi nusantara.
Sementara menurut Ketua Yayasan Kalimas Bhakti Negeri, Misbahudin, S.Pd.I. mengungkapkan bahwa kegiatan-kegiatan sejenis ini cukup penting, terutama untuk merevitalisasi nilai-nilai budaya local yang mencerminkan keselarasan antara aspek Keindonesiaan dan Keislaman. Kegiatan cultural seperti ini patut dipertahankan mengingat masifnya gerakan-gerakan transnasinal keagamaan yang berupaya menebarkan sikap intoleransi dan propaganda terhadap kebudayaan local masyarakat Indonesia. Mereka tidak saja menyebut kegiatan-kiagatan cultural tersebut sebagai kegiatan bid’ah, tetapi juga sudah menebarkan ppaham dan ideology keagamaan yang keras. Pria berkelahiran Kalimas ini juga mengungkapkan bahwa Yayayasan Kalimas Bhakti Negeri akan berusaha mengawal masyarakat Kalimas untuk tetap berada pada pemahaman keagamaan yang berbasis pada ideologis Ahlus Sunnah wal Jamaah, ideology pengawal NKRI.
Kegiatan pawai kirab Muharram Desa Kalimas ditutup dengan doa bersama akhir tahun dan awal tahun yang dipimpin oleh sesepuh Desa Kalimas, Bapak. KH. Adnin dan didampingi segenap perangkat dan jajaran pemerintah Desa Kalimas dibawah komando Bapak. Patoni. (Hery#&Maftuhin)